Transformasi
Wavelet
Transformasi adalah
proses pengubahan data atau sinyal ke dalam bentuk lain agar lebih mudah
dianalisis. Dari sudut pandang fisika, Wavelet adalah teknik matematika yang
digunakan untuk membagi atau memisah sinya kedalam komponen-komponen frekuensi
yang berbeda dengan menggunakan sebuah penyaring (filter)Transformasi Wavelet Haar ditemukan oleh Alfred Haar
pada tahun 1909 dan merupakan transformasi wavelet tertua.
Transformasi Wavelet Haar merupakan metode kompresi Lossy, yang
mana hasil kompresi yang diperoleh akan berbeda dengan citra asli tetapi
perbedaannya tidak terlalu mencolok oleh penglihatan manusia.
Transformasi
Wavelet Haar
Transformasi
wavelet Haar digunakan untuk mengompres matriks gambar dengan melewatkannya
pada low pass filter dan high pass filter untuk mendapatkan aproksimasinya
(citra hasil kompresi).
Untuk menghasilkan
citra kompresi menggunakan metode Haar, harus melalui proses Dekomposisi
Proses Dekomposisi
dapat dilakukan sebanyak n level. Gambar dibawah
merupakan ilustrasi dekomposisi citra dari level 1 hingga level 3.
Ukuran citra 2n membutuhkan sebanyak n level Untuk melakukan
dekomposisi penuh
Contoh : citra ukuran 8 pixel = 23, maka dekomposisi
penuhnya ada sebanyak 3 level
Dekomposisi penuh ditandai dengan hasil kompresi citra (matriks
Approximate) hanya tersisa 1 pixel.
Langkah – Langkah
Kompressi Transformasi Haar Wavelet
1. Dekomposisi
gambar secara horizontal dan vertical. Dilakukan melalui 2 tahap yaitu :
a. Perataan
p=(x+y)/2
Dimana :
p = pixel citra dekomposisi
x = pixel citra pertama
y = pixel citra kedua
b. Pengurangan
p=(x-y)/2
2. Mengulangi
langkah secara berulang pada koefisien aproksimasi
yang diperoleh sebelumnya sampai level yang diinginkan (optional)
3. Ambil
matriks Approximate dari matriks hasil langkah sebelumnya dengan ukuran :
(Baris/2) x (Kolom/2)
CONTOH :
Citra Grayscale dengan kedalaman 8 bit
60
|
143
|
45
|
67
|
98
|
12
|
5
|
12
|
53
|
98
|
38
|
42
|
42
|
89
|
61
|
15
|
53
|
8
|
9
|
81
|
22
|
21
|
44
|
36
|
78
|
26
|
83
|
52
|
32
|
45
|
85
|
27
|
88
|
90
|
102
|
82
|
86
|
67
|
8
|
23
|
13
|
64
|
70
|
64
|
131
|
75
|
70
|
1
|
78
|
34
|
13
|
45
|
79
|
70
|
11
|
18
|
71
|
203
|
5
|
103
|
47
|
55
|
109
|
45
|
Tahap 1 Lakukan Dekomposisi pada tiap baris misalnya
pada baris pertama
60
|
143
|
45
|
67
|
98
|
12
|
5
|
12
|
Lakukan perataan pada 4 pixel pertama
Lakukan Pengurangan pada 4 pixel selanjutnya
Maka Hasil Dekomposisi pada baris pertama adalah
sebagai berikut
101.5
|
56
|
55
|
8.5
|
-41.5
|
-11
|
43
|
-3.5
|
Lakukan Hal yang sama untuk baris kedua hingga baris
kedelapan,maka akan didapatkan hasil sebagai berikut
101.5
|
56
|
55
|
8.5
|
-41.5
|
-11
|
43
|
-3.5
|
75.5
|
40
|
65.5
|
38
|
-22.5
|
-2
|
-23.5
|
23
|
30.5
|
45
|
21.5
|
40
|
22.5
|
-36
|
0.5
|
4
|
52
|
67.5
|
38.5
|
56
|
26
|
15.5
|
-6.5
|
29
|
89
|
92
|
76.5
|
15.5
|
-1
|
10
|
9.5
|
-7.5
|
38.5
|
67
|
103
|
35.5
|
-25.5
|
3
|
28
|
34.5
|
56
|
29
|
74.5
|
14.5
|
22
|
-16
|
4.5
|
-3.5
|
137
|
54
|
51
|
77
|
-66
|
-49
|
-4
|
32
|
H A S I L Tahap 1 Dekomposisi pada seluruh baris
Tahap 2 Lakukan Dekomposisi pada tiap kolom misalnya
pada kolom pertama, dari hasil dekomposisi pada seluruh baris dengan cara yang
sama seperti dekomposisi baris.
Setelah dilakukan
semua tahap perataan dan pengurangan pada proses dekomposisi kolom akan
didapatkan hasil sebagai berikut
89
|
48
|
60
|
23
|
-32
|
-7
|
10
|
10
|
41
|
56
|
30
|
48
|
24
|
-10
|
-3
|
17
|
64
|
80
|
90
|
26
|
-13
|
7
|
19
|
14
|
97
|
42
|
63
|
46
|
-22
|
-33
|
0
|
14
|
13
|
8
|
-5
|
-15
|
-10
|
-5
|
33
|
-13
|
-11
|
-11
|
-9
|
-8
|
-2
|
-26
|
4
|
-13
|
25
|
13
|
-13
|
-10
|
12
|
4
|
-9
|
-21
|
-41
|
-13
|
12
|
-31
|
44
|
17
|
4
|
-18
|
H A S I L Tahap 2 Dekomposisi pada seluruh kolom
Untuk Langkah Terakhir Ambil matriks Approximate. Matriks Approximate merupakan matriks hasil kompressi dengan
menggunakan metode Haar dengan ketentuan:
(Baris/2) x (Kolom/2)
89
|
48
|
60
|
23
|
41
|
56
|
30
|
48
|
64
|
80
|
90
|
26
|
97
|
42
|
63
|
46
|
M A T R I K S A P P R O X I M A T E (Matriks hasil kompresi Haar)
Untuk melanjutkan ke level 2 gunakan matriks
approximate ini dan lakukan proses dekomposisi pada baris dan kolom.
Rasio
Kompressi
Citra awal =
8 x 8 x 8 bit = 512 bit
Citra akhir (hasil kompresi) = 4 x 4 x 8 bit = 128 bit
Maka rasio kompresi :
|
Dekompressi
Citra Transformasi Haar Wavelet
Untuk melakukan Dekompressi citra menggunakan
Transformasi haar Wavelet diperlukan suatu filter yaitu Low Pass Filter dan High
Pass Fiter
Langkah 1 yaitu Lakukan proses rekonstruksi pada
setiap baris dengan cara yang terlihat seperti gambar dibawah
Untuk 4 pixel pada baris pertama dikalikan dengan
fiter Low Pass , dan 4 pixel berikutnya dikalikan dengan filter High Pass.
Untuk cara perkalian bisa dilihat pada gambar diatas . Setelah dikalikan hasil
perkalian untuk filter low pass dan high pass dijumlahkan sehingga menghasilkan
suatu nilai pixel yang baru.
Setelah seluruh baris direkonstruksi maka akan
menghasilkan citra seperti gambar dibawah
Langkah 2 lakukan rekonstruksi pada setiap kolom dengan
menggunakan citra hasil rekonstruksi baris dengan cara seperti terlihat pada
gambar dibawah ini
Sama seperti pada rekonstruksi baris 4 pixel pertama
pada kolom dikalikan dengan filter Low Pass dan 4 pixel selanjutnya dikalikan
dengan filter High Pas.
Lakukan hal yang sama untuk kolom berikutnya sehingga
akan menghasilkan citra akhir seperti pada gambar dibawah
Pada hasil dekompressi terdapat beberapa pixel yang
berbeda nilainya dengan citra awal.
Hal ini disebabkan karena pada hasil proses
dekomposisi kolom dilakukan pembulatan ke bilangan terdekat, sehingga akan ada
beberapa citra yang berbeda dengan citra aslinya.
Di mata manusia citra hasil kompressi tersebut tidak
ada perbedaan dengan citra aslinya karena perbedaan nilai yang tidak begitu
jauh.
Autor : Az-Zahrotu
Zaahin Harahap dan Tim
No comments:
Post a Comment