Metode arimatik adalah algoritma yang sangat popular dan telah digunakan, seperti
metode Huffman. Perbedaan antara aritmatik dan Huffman menurut S. Sidar dijelaskan
pada tabel berikut:
Tabel 6.6 Perbedaan aritmatik dan Huffman
Kode Aritmatik
|
Kode Hufman
|
Teknik ini sangat kompleks untuk pesan yang singkat
|
Teknik yang sederhana untuk mengkodekan karakter
|
Selalu optimal dalam memampatkan
|
Optimal tergantung pada probabilitas dari simbol
|
Ketepatan selalu menjadi prioritas
|
Ketepatan bukanlah faktor penting
|
Rekontruksi lebih cepat
|
Rekontruksi lambat ketika jumlah symbol sangat besar
|
Proses Pengkodean Aritmatik
Kode aritmatik yang digunakan adalah nilai tunggal
untuk mengkodekan string dari rangkaian karakter. Berikut tabel probabilitas dari karakter.
Tabel 6.7 Probabilitas Karakter untuk dikodekan Aritmatik
Karakter
|
Probabilitas
|
A
|
0,5
|
B
|
0,3
|
C
|
0,2
|
Sekarang kita coba
untuk mengkodekan string “CBA” proses dilakukan dengan acuan tabel 6.7.
1.
Langkah pertama membagi nilai
dalam rentang 0 sampai 1 berdasarkan probabilitas dari string
0,3
|
|
karakter pertama dari string “CBA” adalah C. interval C adalah 0,8 -1.0,
maka kita akan memulai untuk membuat interval baru hanya menggunakan interval
ini. Interval nilai C adalah 1,0 -0,8=0,2. Nilai 0,2 ini digunakan untuk
membagi interval 0,8 samapi 1,0 dengan mengalikan nilai probabilitas tiap
karakter seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 6.8 Probabilitas Komulatif karakter
Karakter
|
Nilai Awal interval
|
Nilai Akhir interval
|
A
|
0,8
|
|
B
|
0,9
|
|
C
|
0,96
|
2.
Interval baru 0,8 -1,0. Berikut dapat kita lihat:
0,1
|
0,04
|
0,9
|
0,96
|
1.0
|
0,8
|
A
|
B
|
C
|
0,06
|
Selanjutnya kita mulai dengan karakter kedua yaitu B. karakter B memiliki
interval dari 0,9 sampai 0,96 maka kita
dapat interval baru yaitu 0.96-0,9=0,06. Untuk mendapatkan masing-masing
interval tiap karakter maka perlu dikalikan nilai probabilitas tiap karakter
sepeti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 6.9 Probabilitas Komulatif karakter
Karakter
|
Nilai Awal interval
|
Nilai Akhir interval
|
A
|
0,9
|
|
B
|
0,93
|
|
C
|
0,948
|
3.
Hasil akhir dengan interval
0,9-0,96 sebagai berikut:
0,03
|
0,012
|
0,93
|
0,948
|
0,96
|
0,9
|
A
|
B
|
C
|
0,018
|
Hasil akhir untuk
karakter terakhir “A” adalah 0,9 sampai 0,93. Maka hasil kompresi karakter
“CBA” adalah 0,9 sampai 0,93.
Proses Decode
Proses decode atau mengembalikan data kebentuk semula adalah dengan
membandingkan hasil kompresi (V) kedalam interval karakter. Jika masuk dalam
interval tersebut maka karakter yang dibangkitkan adalah karakter pada
interval. Interval memiliki batas bawah (Lower interval) dan batas atas ( Higher
interval). Untuk nilai V berikutnya menggunakan formula :
No comments:
Post a Comment